Dekan FEB UNIZAR, Muhamad Sayuti, SE., MM., saat memberi materi dalam acara International Visiting Lecturer di Universitas Muhammadiyah Cirebon, pada Rabu (28/08/24)

UNIZAR NEWS, Mataram – Kolaborasi antarperguruan tinggi semakin menjadi kunci dalam memperkuat pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama dalam bidang pendidikan. Berbagai bentuk kerja sama, seperti berbagi ilmu pengetahuan melalui kuliah tamu internasional, menjadi salah satu cara efektif untuk memperluas wawasan serta mempererat hubungan antaruniversitas.

Pada Rabu, 28 Agustus 2024, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR), Muhamad Sayuti, SE., MM., atau yang akrab disapa Mr. Say, menjadi pembicara dalam acara International Visiting Lecturer yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Cirebon. Dalam kesempatan ini, Mr. Say membawakan materi yang sangat relevan dengan kondisi pariwisata di NTB, yaitu “Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata di NTB.”

Mr. Say membuka sesi kuliah tamu dengan cara yang unik dan menghibur melalui pantun-pantun khasnya, membuat suasana pertemuan menjadi lebih akrab dan interaktif. Berikut adalah salah satu pantun pembuka yang disampaikan:

Janda pirang tersenyum simpul
Hati tergoda ingin mengajaknya ke pasar cikini membeli abon
Ada apa gerangan kita berkumpul
Untuk mengikuti visiting lecture di Univ Muhammadiyah Cirebon

Dalam presentasinya, Mr. Say menekankan bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan proses penting yang harus terus didorong. Menurutnya, masyarakat harus ditempatkan sebagai pelaku utama dalam memanfaatkan potensi lingkungan mereka agar tercipta keberlanjutan jangka panjang. “Pemberdayaan masyarakat adalah kunci bagi kita untuk memastikan bahwa pariwisata di NTB tidak hanya berkembang, tetapi juga membawa manfaat langsung bagi masyarakat lokal,” ujar Mr. Say.

Foto bersama seluruh peserta International Visiting Lecturer yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Cirebon, pada Rabu (28/08/24)

Ia juga menjelaskan berbagai bentuk pemberdayaan masyarakat yang dapat diterapkan di NTB, seperti: Peran Masyarakat dalam Bidang Penunjang Pariwisata: Masyarakat dapat terlibat aktif dalam menyediakan dan mengelola fasilitas penunjang seperti penginapan, transportasi lokal, dan kuliner khas daerah. Peran Masyarakat sebagai Pelaku dalam Bisnis Pariwisata: Masyarakat didorong untuk menjadi wirausahawan dalam sektor pariwisata, termasuk membuka usaha homestay, kerajinan tangan, atau jasa pemandu wisata. Pelaksanaan Program Pemerintah: Masyarakat harus berpartisipasi aktif dalam program-program pemerintah yang bertujuan meningkatkan daya tarik wisata lokal, seperti pelatihan UMKM, manajemen homestay, dan pelatihan bagi pemuda. Sosialisasi Perlindungan Anak di Desa Wisata: Program ini sangat penting untuk memastikan bahwa lingkungan wisata tetap ramah bagi anak-anak dan bebas dari eksploitasi.

Namun, Mr. Say juga mengakui adanya beberapa tantangan dalam pemberdayaan masyarakat, termasuk keterbatasan biaya, kemampuan berbahasa asing yang masih minim, serta mindset masyarakat yang perlu terus ditingkatkan. Ia menegaskan pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.

Selain itu, Mr. Say memperkenalkan konsep “4A” yang menjadi pilar penting dalam pengembangan pariwisata di NTB: Attraction (Daya Tarik Wisata): Pengembangan daya tarik wisata baik alam maupun budaya harus terus dilakukan agar NTB tetap menjadi destinasi unggulan. Amenities (Fasilitas): Fasilitas yang memadai seperti penginapan dan restoran harus tersedia dan dikelola dengan baik untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan. Accessibility (Aksesibilitas): Akses yang mudah ke lokasi wisata, termasuk infrastruktur jalan dan transportasi publik, sangat krusial dalam menarik wisatawan. Ancillary (Kelembagaan): Kelembagaan yang kuat dan profesional diperlukan untuk mengelola pariwisata secara efektif dan berkelanjutan.

Melalui pemaparan yang mendalam ini, Mr. Say berharap kerja sama antarperguruan tinggi dan pemberdayaan masyarakat dapat menjadi motor penggerak utama dalam memajukan sektor pariwisata di NTB. Lebih dari sekadar destinasi wisata, NTB diharapkan dapat menjadi contoh sukses pemberdayaan masyarakat lokal yang berkelanjutan. (Asmadi/Humas)