UNIZAR NEWS, Mataram – Suasana di Gedung Teater Ahmad Firdaus Sukmono Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) terasa berbeda pada Rabu (23/04/25). Tepat pukul 14.00 WITA, para mahasiswa, dosen, dan tamu undangan mulai memenuhi ruangan untuk mengikuti sebuah acara istimewa: Diskusi Terbuka yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik UNIZAR.
Mengusung tema “Deconstructing Disaster Risk Creation Processes in Housing Reconstruction Projects”, diskusi ini menghadirkan narasumber dari The University of Sydney, Grace Elizabeth Muir, dan melibatkan kolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Tema ini dirancang untuk membedah lebih dalam bagaimana proses rekonstruksi perumahan pasca bencana, yang sering kali menjadi pintu masuk terciptanya risiko-risiko baru jika tidak dilakukan dengan perencanaan yang matang.
Acara ini semakin istimewa dengan kehadiran sejumlah tokoh penting UNIZAR, seperti Wakil Rektor II Restusari Evayanti, M.Eng., Kepala Biro Kemahasiswaan Arista Suci Andini, S.Si., M.Si., Dekan Fakultas Teknik H. Lutfi, ST., MT., Ketua Program Studi Teknik Sipil Jauhari Prasetyawan, M.Eng., Kepala Laboratorium Fakultas Teknik Dr. H. Sayfuddin, ST., MT., serta Kepala Tata Usaha Fakultas Teknik Syakirin, ST., MT. Tidak ketinggalan, para pejabat struktural lain juga turut meramaikan forum ilmiah tersebut.
Diskusi diawali dengan sambutan dari Wakil Dekan Fakultas Teknik UGM, Ir. Ali Awaludin, ST., M.Eng., Ph.D., IPU., ACPE. Dalam penyampaiannya, Ir. Ali mengapresiasi UNIZAR yang telah memberikan ruang bagi Grace Elizabeth Muir untuk berbagi hasil penelitiannya. Ia menekankan betapa pentingnya memahami bahwa rekonstruksi pasca bencana bukan hanya soal membangun kembali, tetapi juga tentang mencegah terciptanya risiko baru yang bisa memperburuk keadaan di masa depan.
“Kegiatan ini sangat penting untuk kita pahami bersama, bagaimana proses rekonstruksi itu, yang mungkin saja atau ada peluang tercipta risiko baru bencana ataupun memperbesar risiko yang lama. Oleh karena itu, proses rekonstruksi perlu diidentifikasi lebih awal oleh seluruh stakeholder, mulai dari penerima manfaat, BPBD, hingga pemerintah daerah,” tegasnya.
Dekan Fakultas Teknik UNIZAR, Ir. H. Lutfi, ST., MT., dalam sambutannya juga mengungkapkan rasa bangganya atas kehadiran para tamu dari UGM dan Sydney University. Ia berharap diskusi ini bisa menjadi momentum emas bagi mahasiswa untuk memperluas pemahaman, tidak hanya dari sisi teori, tetapi juga dari praktik nyata yang ada di lapangan.
“Diskusi ini membahas bagaimana keputusan, praktik, dan kebijakan dalam proyek rekonstruksi perumahan pasca bencana dapat menciptakan atau memperbesar risiko bencana di masa depan. Mahasiswa diharapkan aktif bertanya kepada Ms. Grace Elizabeth Muir, yang memiliki keahlian khusus dalam menentukan area rawan gempa yang tidak layak dibangun perumahan,” ujar Ir. H. Lutfi. Dengan penuh semangat, beliau kemudian secara resmi membuka acara diskusi publik.
Diskusi pun berlangsung dinamis. Mahasiswa terlihat antusias mengajukan berbagai pertanyaan, terutama seputar penanganan area rawan gempa dan strategi mengantisipasi risiko bencana di masa rekonstruksi. Grace Elizabeth Muir dengan sabar dan penuh antusiasme membagikan pengalamannya dalam melakukan penelitian di bidang ini, membuka wawasan baru bagi seluruh peserta.
Melalui acara ini, UNIZAR menunjukkan komitmennya untuk terus menjadi jembatan ilmu pengetahuan global yang relevan dengan kebutuhan lokal. Diskusi semacam ini tidak hanya mempererat hubungan akademik lintas universitas, tetapi juga menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya membangun kembali dengan prinsip mitigasi risiko bencana yang kuat. (Asmadi/Humas)